Sekumpulan Sajak
Pesantren
J A D Z A B
Penulis: Usman Arrumy-Devie Sarah
Khan-Amna Milladiyah-Sekar Aisha Nahdhia
Mawar Merah- Cahaya
Langit-Nurul Farida Wajdi-Hasan ben Aly-Ella Ainayya- Muh. Ufi Ishbar
Noval-Ita Rosyidah Miskiyyah -Nabila Munsyarihah-Violet Angel-Nada
Haroen-Ami Kafie- Azzqie Adawiyah-Awy' A. Qolawun- Dian Nafi.
Endorsment:
Sebagian dari mutiara mutiara dunia yang akan menyinari
dunia dg pantulan sinarnya, menebus cakrawala dengan keindahan kata dan
keindahan pribadi nyata.
Puisi ini adalah jeritan dan gambaran
hati. Dan Allah-lah yang maha Tahu. Wallahu A'lam bishshowab. ( Ibu nyai
Lilik Qurrotul Ishaqiyah – pengasuh pp Langitan )
Pengantar :
Dr.Suwardi Endraswara, M.Hum
Judul antologi ini “Jadzab”, sungguh
sebuah pilihan yang menjadi ruh puisi-puisi yang lain. Hidup ini
barangkali memang sedang menjadi jadzab. Entah sampai kapanpun, manusia
diliputi jadzab. Manusia seakan tersihir oleh dunia, hingga lupa pada
jadzab.
Kalau jadzab itu seorang sufi, mungkin sudah di atas Sunan
kalijaga. Yang paling penting, melalui puisi yang termuat dalam antologi
ini, mudah-mudahan pembaca dapat melihat jadzab ini secara
proporsional. Hidup ini tidak sekedar permainan tanpa akhir, itulah
kira-kira.
Saya tidak menduga, kalau para santriwan lan santriwati
ternyata juga piawai merangkai titik menjadi kata, kata melebur jadi
garis, garis menjadi takdir,
takdir terurai lewat keindahan bahasa.
Sungguh sulit kalau saya harus cermati satu persatu. Namun, dari
pembacaan saya dengan santai, dapat saya petik harapan bahwa semua
penyair ini memang memiliki bakat. Mereka memiliki intelektualitas dan
religiusitas tingkat tinggi.
Puisi-puisi yang tersaji ini dekat
dengan sebuah pencarian “cahaya surgawi”. Puisi muhasabah,dzikir, dusta,
sujud dan takbir adalah potret upaya penyair menemukan “ada yang tiada”
0 komentar:
Posting Komentar