Dihadiri 200 audiens, dihangatkan dengan tampilan pembacaan puisi
oleh salah seorang audiens, dipanaskan para penanya dalam tiga sesi
tanya jawab/diskusi serta ditutup dengan pembacaan puisi oleh para
penulis, launching buku Jadzab alhamdulillah sukses dan gayeng.
ketika
santri menulis, ketika tulisannya dikaitkan dengan pesantren, tentu
saja mengangkat citra pesantren. mengembalikan pada tradisi lama
pesantren. karena sesungguhnya pelajaran utama dari Rasul adalah
menulis.
Alqur'an dulunya ditulis tanpa titik, kemudian diperbarui
dengan adanya titik, harokat, ilmu tajwid dan seterusnya, yang semuanya
dimulai dengan proses tulisan.
Kejayaan Islam, kejayaan peradaban
juga karena tulisan para ulama'. Jadi salah kalau kita sampai
meninggalkan tradisi kreasi/menulis.
Kenapa jadzab?
Karena
karakter santri setiap saat memang harusnya jadzab. majdzub, ditarik
oleh Allah. dia tidak tahu akan ke mana, seakan tidak sadar, tapi yang
dikatakannya itu dari Allah.
harapannya, penulis -penulis ini teruslah jadzab agar tidak jauh dari Allah dan ilham dalam berkreasi senantiasa dari Allah.
(Gus Reza - Rektor IAIT Tribakti dalam pembukaan acara Launching)
Launching buku JADZAB : Sekumpulan Puisi Lintas Pesantren, juga dihadiri para kyai dan ibu nyai. semoga berkah manfaat. aamiin..
YANG MENGHARUKAN
Nabila, mahasiswi Fisip UGM salah satu penulis puisi di buku JADZAB mengisahkan cerita berkenaan buku istimewa ini.
"ibu, di hari ulang tahunmu.buku ini yang terbaik yang saya punya saat ini kupersembahkan untukmu"
Dan
sang ibu yang entah pernah menulis puisi sebelumnya atau tidak,
demikian penuturan sang putri, membalas persembahan dari putrinya
dengan sebuah puisi indah yang dibacakan sang putri pada acara launching
buku JADZAB kemarin.
menetes air mata haru mendengar kisah ini
dan semakin deras air mata saat dibacakan puisi karya sang ibu yang
sangat menyentuh hati.
YANG MENGEJUTKAN
salah
seorang dosen tribakti yang menjadi audiens, mengapresiasi buku Jadzab
dengan membacakan salah satu puisi yang menjadi favoritnya dengan penuh
penghayatan.
*ning Ochi.. i love you. demikian penutup dari
pembacaan puisinya, ditujukan bagi sang penulis yang puisinya dia
bacakan. tak ayal, gemuruh tepuk tangan, tawa, komentar dan berbagai
reaksi lainnya menambah hangat suasana.
KURATOR NUREL JAVISSYARQI MEMBEDAH BUKU JADZAB
Usman
Arrumy mewakili seluruh penulis buku Jadzab mengurai tentang isi buku.
Kurator Nurel menyampaikan kritik dan juga pujian bagi puisi -puisi
dalam buku ini.
sesi diskusi dibuka dalam tiga termijn. dengan
masing -masing termijn mempersilakan tiga penanya. kesemuanya antusias
dan membuka lebih lebar dan luas wacana seluruh yang hadir.
PEMBACAAN PUISI OLEH PARA PENULIS YANG HADIR
Acara
ditutup dengan pembacaan puisi oleh beberapa penulis yang hadir dari
berbagai tempat. Cirebon, Demak, Jogja, Lamongan, Kediri, Jombang.
Dan tak lupa sesi book signing dan ramah tamah para penulis menjadi bagian dari event launching yang alhamdulillah sukses.
semoga berkah.
Selasa, 24 April 2012
Posted by dian nafi on 08.52 with No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar