Minggu, 20 Februari 2011

mata yola



"Mistisisme sajak-sajak pendek terletak pada cara menggoreskan kuas seperti satu tebasan pedang. Tajam. Mengena. Dan tidak pernah mengizinkan satu kata pun terbuang percuma. Yoyong Amilin bolehlah dikedepankan sebagai penyair muda yang menempuh jalan ini."
(Pringadi Abdi Surya – Penyair)

Sulit menulis puisi pendek dengan kalimat yang jernih dan tepat sasaran. Setidaknya, lewat apa yang ditulisnya itu, Yoyong Amilin telah berhasil mengekspresikan pengalaman batinnya dengan baik. Puisi-puisinya sangat sederhana, namun sarat makna. Hal ini dimungkinkan, sebab sang penyair cukup menguasi pengalaman batin macam apa yang hendak diekspresikannya itu. Selamat dan sukses, terus menulis hingga menemukan bentuk yang baru.
(Soni Farid Maulana – Penyair)

Menulis Puisi pendek bukan hendak melakukan simplifikasi persoalan kedalam untur tematiknya, penyair hendak menambah kepekatan kadar absurditasnya, membuka peluang pembaca mematahkan jajahan metanarasi, disamping menawarkan tantangan enigmatic bagi pembacanya. Dan Yoyong Amilin salah satu penyair berbakat yang ahli dalam puisi pendek yang harus dicatat dalam sejarah.
(M Taufan Musonip – Essais)


Jika seorang penyair merasa cukup merangkai sajak dengan satu atau dua kata saja, maka ia akan menjadi puisi. karerna hakikatnya, sebuah puisi tidaklah terletak pada bait yang panjang atau pendek. Tapi terletak pada emosi si penyairnya,
Tapi tidaklah mudah menulis puisi pendek, karena ia harus melalui tahapan yang berliku, empiris yang dalam, pikiran yang liar, energi yang kuat, dan emosi yang teratur, sehingga ia menjadi puisi.
Membaca puisi puisi pendek Yoyong Amilin, sebagian sudah berhasil sebagai puisi, sebagian hanya umpatan dan terkesan memaksakan diri.
tak apa-apa.
Matdon (Rois 'Am Majelis Sastra Bandung)

Terbit di Hasfa Arias Lini Hasfa Publishing
Mata Yola karya Yoyong Amilin
silakan pesan ke inbox hasfapublisher, tulis nama/alamat/jdl buku yg dipesan

0 komentar: