Terima kasih pada teman-teman yang sudah ikutan lomba menulis review Mantra Asmara ya.
Berikut mereka yang beruntung mendapatkan paket hadiahnya:
@disanioo ; @mhr_diman ; @diasshinta
Selamat!
Buat teman-teman yang belum tahu Mantra Asmara itu apa, silakan baca-baca reviewnya di blog ini juga.
Berikut tentang Mantra Asmara & endorsmentnya:
Cinta adalah sumber tenaga yang tak henti melahirkan puisi, bahasa ajaib yang selalu memuncaki peradaban manusia. Begitu selalu, dari waktu ke waktu, cinta dan puisi seolah tak terpisah. “Mantra Asmara” Usman sekali lagi membuktikan kebenaran ungkapan ini. Meski jalan panjang masih harus ditempuh; namun, sebagai awal, kumpulan puisi yang terasa kuyup dengan kekelaman ini cukup menjanjikan dan layak diapresiasi.
--- Habib Anis Sholeh Ba'asyin, Ketua Orkes Puisi Sampak GusUran
Usman menulis dengan kata hati ketika ia berpuisi. Membebaskan diri dari rumus berekspresi, dari kesederhanaannya hadir puisi yang prosaik dan prosa yang puitik.
--- Candra Malik, Sufi, Penulis Buku dan Lagu.
Penyair ini produktif menulis puisi. Usman hampir berhasil memilah sekaligus menempatkan diksi-diksi menjadi semacam medium kontemplasi . Puisi-puisinya sebagian besar menyentuh ruang-ruang percintaan. Tema yang memang digemari banyak orang. Namun, terlampau khusyuk mengumbar mutiara, seringkali dapat menjebak siapa saja. Menjerumuskan seseorang kehilangan daya kepekaan terhadap dinamika sosial dan kadangkala pula luput menyampaikan pesan substansial. Padahal, membedah ragam-tema cinta ke dalam puisi; semestinya juga mengasah sekaligus menajamkan panca indera. Senjata penyair untuk membaca semesta.
--- Baequni Mohammad Hariri, Pegiat Komunitas Seniman Santri
Usai membaca kumpulan puisi Usman ini saya menemukan Jalal al-Din Rumi, Hafizh, al-Jami dan Sanai dalam Diwan-diwan mereka. Para Begawan dan sufi penyair itu bercerita tentang misteri manusia yang tak pernah henti dan selesai mencari diri dalam ruang dan waktunya masing-masing. Ia adalah cinta, karena cinta adalah hasrat mencari kegembiraan dan keindahan bagi diri. Penulis adalah santri, dan saya selalu berharap banyak santri yang tekun seperti dia; menulis puisi dan sastra profetik yang manis dan menggerakkan.
--- KH. Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren di Cirebon
Buku Puisi Mantra Asmara juga sudah beredar di toko buku Gramedia dll lho. Bisa juga dibeli online. Silakan PO by sms/wa 085701591957 harga 35rb. Tulis nama/alamat/jumlah/judul buku
Berikut mereka yang beruntung mendapatkan paket hadiahnya:
@disanioo ; @mhr_diman ; @diasshinta
Selamat!
Buat teman-teman yang belum tahu Mantra Asmara itu apa, silakan baca-baca reviewnya di blog ini juga.
Berikut tentang Mantra Asmara & endorsmentnya:
Cinta adalah sumber tenaga yang tak henti melahirkan puisi, bahasa ajaib yang selalu memuncaki peradaban manusia. Begitu selalu, dari waktu ke waktu, cinta dan puisi seolah tak terpisah. “Mantra Asmara” Usman sekali lagi membuktikan kebenaran ungkapan ini. Meski jalan panjang masih harus ditempuh; namun, sebagai awal, kumpulan puisi yang terasa kuyup dengan kekelaman ini cukup menjanjikan dan layak diapresiasi.
--- Habib Anis Sholeh Ba'asyin, Ketua Orkes Puisi Sampak GusUran
Usman menulis dengan kata hati ketika ia berpuisi. Membebaskan diri dari rumus berekspresi, dari kesederhanaannya hadir puisi yang prosaik dan prosa yang puitik.
--- Candra Malik, Sufi, Penulis Buku dan Lagu.
Penyair ini produktif menulis puisi. Usman hampir berhasil memilah sekaligus menempatkan diksi-diksi menjadi semacam medium kontemplasi . Puisi-puisinya sebagian besar menyentuh ruang-ruang percintaan. Tema yang memang digemari banyak orang. Namun, terlampau khusyuk mengumbar mutiara, seringkali dapat menjebak siapa saja. Menjerumuskan seseorang kehilangan daya kepekaan terhadap dinamika sosial dan kadangkala pula luput menyampaikan pesan substansial. Padahal, membedah ragam-tema cinta ke dalam puisi; semestinya juga mengasah sekaligus menajamkan panca indera. Senjata penyair untuk membaca semesta.
--- Baequni Mohammad Hariri, Pegiat Komunitas Seniman Santri
Usai membaca kumpulan puisi Usman ini saya menemukan Jalal al-Din Rumi, Hafizh, al-Jami dan Sanai dalam Diwan-diwan mereka. Para Begawan dan sufi penyair itu bercerita tentang misteri manusia yang tak pernah henti dan selesai mencari diri dalam ruang dan waktunya masing-masing. Ia adalah cinta, karena cinta adalah hasrat mencari kegembiraan dan keindahan bagi diri. Penulis adalah santri, dan saya selalu berharap banyak santri yang tekun seperti dia; menulis puisi dan sastra profetik yang manis dan menggerakkan.
--- KH. Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren di Cirebon
Buku Puisi Mantra Asmara juga sudah beredar di toko buku Gramedia dll lho. Bisa juga dibeli online. Silakan PO by sms/wa 085701591957 harga 35rb. Tulis nama/alamat/jumlah/judul buku