Selasa, 26 April 2011

update peserta event essai peran wanita di era digital

terimakasih atas partisipasi teman-teman semua.

berikut update daftar peserta yang telah mengirimkan naskahnya:



1. Abdul Rahman

2. Agus Salim

3. Aini Latifah

4. Ani Rostiani

5. anita triana

6. Anna Oktaviana

7. Annisa Andani Tami

8. Arif Bawono

9. Ary Nur Azizah

10. asni Januarti

11. Aulia Ayu

12. aulia izzati

13. Aulia Ni'ma Hayati

14. ayu tutia ningsih

15. Bagastriyatmojo

16. Bintang Karina

17. Casey Airysh / Apendi

18. Cha Cheria

19. choiriyah choiriyah

20. Claudia Evans

21. cokong siregar/Muhammad Irsan Barus

22. Deasy Elviani

23. Denny Lian/ Delian

24. Dewi Hapsari

25. Dewi Irianti

26. Dhamas Putri

27. Dhian Onasis

28. Dhie Dick

29. dina rosa/ Padina Dariyanti

30. Dini Wulansari

31. Dwi Aprilytanti

32. efika Zubaidah Arta.

33. eka kurniasi

34. Eka Nur Susanti

35. El Eyra

36. endang ssn

37. Endang Sulistiya

38. fachry huseini

39. Fina Lanahdiana

40. Firsty Ukhti Molyndi

41. futicha turisqoh/puput happy

42. Gadies Moetz

43. halwa saidah/ Reni Wulandari

44. Hanifah Damanhuri

45. Haniva Az Zahra

46. Happy Rose

47. Harda Elghomy / Harda Armayanto

48. Hendra Sugiantoro

49. Herlina Mus

50. herlya inda

51. Hilmee M. utami

52. iif syarifah

53. iqbal tarigan

54. Irena Puspawardani

55. iyan arjun

56. izza ezizah/ ika hirata

57. katrin pepita

58. Kurniati Rahman

59. Kurniati Rahman

60. Levi NoviYanti

61. lisa Adhani

62. Lisna Ismi

63. lysa simanjuntak

64. Mayang Suci

65. mega anindyawati

66. Mei Zusana



67. Mimin HW

Adin Albanna

68. Mugniar Marakarma

69. murti yuliastuti

70. Myana 88/ Rahmiana

71. Naqiyyah Syam

72. Nelfi Syafrina

73. novi arifiani

74. Nur Laili

75. Nurul farhanah

76. Ocha Cantik

77. oci yonita

78. Poejie Astutik

79. Poetri Hiragawa

80. Puryanti

81. qurotul ayun

82. Ratih Ayu

83. Ratna

84. ratna dwi kumala sari

85. rela pamungkas

86. Reny Nur Fikasari

87. Riana Sriwijayanti

88. Riawani Elyta

89. Richa Hamzah

90. Rie Sa

91. rina cahyarini

92. Risahwati Wati/ Risah Zain

93. rizki diah

94. Ros Intan

95. rosi geo / Rosikh Musabikha

96. seruni

97. ShiNiGami / Desmiati Azmi

98. silvia oktaresa

99. Siti Darjah

100. siti Nuraeni

101. Susan Sutardjo

102. Syarif Hidayat Santo

103. Tri Darmini

104. Ulfah Khaerani

105. Uli Siagian

106. Vienna Alifa

107. VITA SOPHIA DINI

108. Widowati Dyah Proboningrum

109. Winanda Marito

110. Wulan Wahyuning Ratri

111. Yetty Pebrina

112. Yully Reswati/ Arista Devi

113. Yuniva Kurniati

114. yuyun wardatul uyun

Selasa, 05 April 2011

pengumuman event mayasmara FF tema LDL




Terimakasih atas partisipasi teman-teman dalam event ini.
Berikut 36 judul dari 36 penulis yang lolos untuk dibukukan.

1
CINTA YANG DIPERTANYAKAN
Adi Praseptiadi



2
KENANGAN
Ananto Widhi Primantyo

3
RAGU KUTULIS RINDU
Anèy Maysarah


4
SURAT CINTA, ATAU
Anshari Al-Ghaniyy

5
ANDROMEDA*
Arif Zunaidi Riu Aj


6
JELITA
Binta Al-mamBa



7
‎BERSATU DALAM KEABADIAN
Bu Samodra

8
KU CERITAKAN SEDIKIT, TENTANG PENANTIAN TERHADAP RINDU
Cahaya Penyayang

9
‎GALAU
De Tri


10
KEPUTUSAN ANGIN
Dheavannea Corner


11
SIGNAL HAND PHONE
Dian Onasis


12
MAGANG
Dian Sari Pangestuti


13
MATEMATIKA
Dwi Sekarang Mah



14
LELAKI KU
Endang Ssn



15
KAU ADALAH CINTA
Eneng Susanti


16
HAMIL
Happy Rose

17
MUSNAHNYA SECAWAN RINDU
Ika Ta'kan Putus Asa


18
AUTUMN FALL
Ikuta Lucy 亀梨



19
LIMA BELAS MENIT
Kun Sila Ananda


20
KESETIAAN
Lisna Ismi


21
SAPUTANGAN
Mamah Ghulam Itu Linda




22
PERNANTIAN PANJANG
Mardiansyah Ntx



23
RP. 2500/DETIK
Muhammad Rusydi



24
TULALIT… TULALIT… TULALIT
Neng Sabila




‎25
ARI SUDAH SEMBUH
Revika Rachmaniar




26
MAYA
Rosi Meilani






27
SEBAIT CEMAS
Silvia Oktaresa





28
RINDU AYAH
Susan Wulandari


29
JAUH DAN DEKAT
Risma Nur AL-ghazalah


30
DEJA VU
Ikal Hidayat Noor




31
TUK!!
Faricha Hasan



32
KATA SAMBUNG
Novika Grasiaswaty

33


Yayun Riwinasti
TERTIPU


34
Ahmad Pujianto
CATATANKU MELINTASI WATES


35
NöFî ZäîmãÑ
NASIBMU KARPET

36
Desty Rosdianti Ndes
ANAKKU


36judul ini akan dibukukan bersama 75judul FF jodoh.
insya Allah terbit bulan Mei 2011.

1 peserta yang beruntung mendapat hadiah buku dari HP adalah Novika Grasiaswaty.
Selamat!

ps:
"MAYASMARA"
penulis: diannafi+A[rt]gus faizal
ISBN 978-602-98187-1-0
harga : Rp 35rb (sdh termasuk ongkir)
162 hal, hvs70 gr, uk 13,5x20 cm.
bisa diperoleh di agen toko buku terdekat atau beli online.
silakan inbox fb hasfapublisher atau sms 081914032201

Senin, 04 April 2011

Resensi Mayasmara

AKU, DIA dan MAYA

by Yayun R

Maya duplikat nyata. Siapa yang menyangkal jika maya juga penuh dengan cerita. Tentang rasa, berita dan ilmu tentang hidup dan kehidupan, yang beberapa tahun ini memberikan warna apik dalam kehidupan remaja-dewasa.
Penulis yang menghadirkan kisah yang dramatic pastilah memiliki pemikiran yang dalam terhadap suatu hal yang ia rasa penuh makna tersendiri. Dan hal itu dapat kita lihat dalam sebuah karya Diannafi + A[rt]gusfaizal, sebuah karya unik yang dibuat oleh dua orang yang menjalin komunikasi melalui dunia maya. Dan dari dunia maya pula bersepakat menciptakan sebuah karya apik yang meyentuhan “mayasmara” karya indah tentang mayana dan mayanya.
“aku ingin mengikuti jalan yang telah membuatku merasakan cinta dan kegilaannya, tetapi aku juga ingin mengikuti jalan yang arahnya menuju bahagia
untuk ibu. Dua arah, ada dua arah yang mendatangiku. Keduanya tak ada yang salah kurasa, ini atau itu, nyata atau maya, bahagia atau cinta dan “ibu atau rasa”. Dan aku harus berdialog dengan diriku sendiri untuk memilih dan dapat memiliki salah satunya atau keduanya.
Mayasmara sebuah karya dengan kesederhanaan kata-kata, namun dengan kesederhanaan itu pula berhasil menciptakan sebuah cerita yang menyentuh sehinggah batin pun tertarik untuk lebih meresapi kisah seorang mayana dalam diri. Inilah maya dan inilah kehidupan maya. Sebuah realita tentang cinta yang lahir dan menghadirkan sebuah pilihan.
Karya yang muncul dan memuat sebuah rahasia untuk mempertahankan cinta atau bahagia diatas gejolak lara sungguh sangat mengagumkan bagi saya. Banyak hal-hal yang dapat dipetik dalam karya ini. Bagi seorang yang awam seperti saya, membaca dan menyimak karya ini dapat menambah ilmu saya khususnya dalam kajian sastra. Dan itu sangat berguna.

Resensi Mayasmara

Anna Octaviana/Sabil Ananda

Mayana dan subjek ‘special person’ yang berkonektifitas maya dengannya belum bertemu di dunia nyata/realita, karena dari cerita yang dijelaskan Mayana masih bingung dan sangsi akan hatinya dan keilaannya pada Nero. Cerita baru sampai Nero ingin bertemu dengannya.

Resensi dari “Mayasmara” karya DianNafi & A[rt]gus Faizal (diterbitkan HP)
Resensi ditulis dalam 400-500 kata . Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5.

Buku ini menceritakan hati seorang Mayana yang bimbang, bingung dengan keadaan hati yang menimpanya. Mayana menyadari situasinya sebagai anak tunggal mengharuskannya berfikir panjang dan bersikap yang baik, karena dia harus menjadi contoh untuk adik-adiknya. Pertemuannya dengan ‘special person’ (Nero) di dunia maya membuatnya memiliki dunia yang penuh keindahan, yang mengisi kekosongan hatinya dan membuat jiwanya menjadi lebih hidup.
Perjodohannya dengan Dimas tidak berlangsung baik karena di antara keduanya tak ada cinta bahkan di balik itu semua, Dimas mengakui kalau dia sudah memiliki kekasih hati yang lain, wanita yang pernah singgah di hatinya. Sepertinya oenulis senang jika pembacanya menebak-nebak kelanjutan cerita antara Dimas dan Maya maupun Maya dengan Nero.
Bukankah lebih baik mengikuti kata hati dan menjadikannya kenyataan, bukan ilusi semata. Mayana menjadikan dunia mayanya sebagai dunia nyata yang belum pernah disentuh oleh dirinya. Hanya bias menerka-nerka hati pujaannya di seberang sana.

Resensi Mayasmara

by Dwi Aprilyanti

JUDUL BUKU (NOVEL) : MAYASMARA
PENULIS : Dian Nafi dan A(rt)gusfaizal
PENERBIT : Hasfa Publisher
CETAKAN : I, Desember 2010
Kertas : HVS
Tebal : vii + 118 halaman
ISBN : 978-602-98187

Mayasmara, sesuai judulnya novel ini menceritakan kisah asmara gadis bernama Mayana yang jatuh cinta pada seseorang di dunia maya.
Sebuah kenyataan bahwa di era modernisasi dunia maya bagai memiliki kekuatan magis. Jika tidak bijaksana menggunakannya kita bisa terjerumus dalam hal-hal yang membawa mudharat dan jauh dari manfaat. Seperti banyak terjadi akhir-akhir ini banyak gadis usia muda terperangkap jebakan lelaki hidung belang di dunia maya yang belum dikenal terlalu dekat atau sebagaimana halnya kisah sepupu Mayana yang harus kawin lari demi cinta buta lelaki yang hanya dikenal di dunia maya.
Mayasmara dengan cerdas membidik segmen pembaca para peselancar di jejaring sosial dengan penggunaan kata yang lazim digunakan dalam aktivitas berkoneksi, patut diberikan acungan jempol bahwa Mayasmara boleh disebut sukses dalam menautkan kata-kata tersebut menjadi sebuah sub judul (Bab) dalam Novel sehingga terdapat korelasi antar sub judul dengan paparan kisah. Pemilihan kertas dan cover buku yang cantik menjadi daya tarik tersendiri.

Mayasmara tidak secara dangkal membahas cinta dan seluk beluk dunia maya, dalam novel ini banyak ditemui kalimat puitis tentang cinta yang universal bukan hanya antara lelaki – wanita namun juga cinta kepada Sang Pencipta dan orang tua.
Novel dengan dua penulis mungkin bukan hal baru, namun Mayasmara meniupkan angin segar dalam kalimat demi kalimat yang ditulis penuh perasaan.
Kalimat indah yang menelusup ke dalam jiwa seperti : “Gemericik memecah musim dalam keping-keping basah dalam telapak-telapak menengadah setelah adzan menggugah” memberi kesan begitu dalam betapa terkadang kita merindukan Tuhan.
Pergolakan batin Mayana (sebagai sosok yang ingin berbakti kepada ibunda) dan Mayanya – sosok wanita yang memperjuangkan cinta di bab terakhir juga menggelitik untuk disimak.
Tak ada gading yang tak retak, patut disayangkan adanya kesalahan ketik yang banyak terjadi bahkan juga pencetakan isi halaman yang berulang. Selain itu penulisan syair lagu hingga lima lagu dari artis berbeda dan ditulis penuh sedikit mengganggu, setidaknya bisa dipertimbangkan untuk sekedar mengutip syair lagu yang dipandang perlu. Seandainya di bagian akhir novel juga diberikan paparan tentang alasan pemilihan sub judul atau arti kata dari sub judul yang digunakan mungkin akan membuat Mayasmara lebih menarik, mengingat tidak semua pembaca adalah peselancar di dunia maya.

Mayana bukan novel yang memandang cinta menjadi sesuatu yang memabukkan tidak pula menempatkan cinta sebagai sesuatu yang begitu absurd untuk dirasa. Mayana menyisipkan pesan moral : jadikanlah cinta kepada Tuhan sebagai landasan untuk mencintai sesama manusia dan lawan jenis yang didamba menjadi pasangan hidup maka niscaya ketenangan batin pun akan diraih. “Cinta adalah memberi, bukan mengambil, cinta adalah keikhlasan mendapat hak, bukan kewajiban yang harus dituntut dan cinta apapun dalihnya membuatmu lebih bersabar, tabah dan menemukan Tuhan melalui Tuhan”.

Resensi Mayasmara

by Mieny Angel

MAYASMARA
Adalah sebuah cerita cinta yang ditulis oleh dua kepala yang mengangkat tema cinta dunia maya. Menunjukkan kepada kita bahwa cinta pun bisa tumbuh walau dalam dunia tanpa batas itu.
Mayana, nama tokoh dalam cerita ini yang terjebak cinta maya dengan seorang laki-laki dalam dunia maya, Nero. Kedekatan mereka pun ditulis secara unik, lewat sebuah jejaring social yang bernamakan facebook cinta itu tumbuh dan tumbuh subur. Awalnya Mayana tidak menyangka akan mencintai seorang Nero hanya bermula dari sebuah note (catatan).
Cinta, lagi-lagi cinta itu mampu merubah segalanya. Mayana yang notabene adalah keturunan darah biru, tidak sembarangan orang boleh mencintainya bahkan mempersuntingnya. Cintanya seakan diatur oleh orang tuanya. Tak hayal Mayana juga pernah beberapa kali mengalami patah hati karena hubungannya dengan laki-laki yang dicintainya harus putus lantaran tidak disetujui orang tuanya.
Hingga muncullah Nero dalam dunia barunya. Nero tidak pernah dikenal oleh keluarga Mayana karena memang Mayana pun tidak pernah mengenalnya secara nyata.
Karena dirasa umur Mayana sudah sepatutnya untuk menikah, orang tuanya pun bertekad menjodohkannya dengan seorang yang dirasa tepat bernamakan Dimas. Persiapan demi persiapan menjelang pernikahan telah diurus. Namun menjelang hari-H sebuah keputusan diambil oleh Mayana. Dia tidak bisa menikah dengan Dimas, karena dalam hati keduanya tidak ada cinta. Cinta Mayana sudah untuk Nero, lelaki yang entah dimana keberadaannya. Sedang hati Dimas masih terpatri oleh mantan kekasihnya. Pernihakan pun batal. Keluarga menahan malu atas kejadian ini.
Entah sadar atau hanya dimabuk asmara, Mayana pun bingung dengan keputusan yang diambilnya.
Semuanya jadi makin rumit.


Membaca Mayasmara membuat mata kita melek bahwasannya cinta itu memang bisa tumbuh di mana saja kapan saja dan tak mengenal siapa oleh siapa untuk siapa. Ya itulah cinta yang sulit untuk didefinisikan secara gambling. Buku mayasmara ini berisikan cerita yang ditulis dengan kata-kata yang indah, romantis dan penuh cinta. Selamat buat Dian Nafi dan a[art]gusfaizal yang mampu menuliskan kisah, Mayasmara. [MA]
*****
Wonosari, Maret 30.2011

Resensi Mayasmara

by Echa

Goresan Cinta Mayana Dalam Mayanya

Judul Buku : Mayasmara
Pengarang : Dian Nafi + a(rt)gus faizal
Tebal Buku : 13.5 X 20 CM
Tebal Buku : 118 halaman
Editor : Tim Hasfa Publishing
Penerbit : Hasfa Publishing
Tahun Penerbit : 2010



Mayasmara sebuah novel yang dihadirkan untuk menyadarkan kita tentang dunia maya yang tak hanya maya. Di era sekarang, situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Massagger dan lain-lain telah menjadi bagian dari kehidupan insan diseluruh pelosok dunia, terutama remaja yang tengah sibuk menelusuri dan mengeksplorasi jati diri. Pada dunia maya kita bisa mencetak pribadi sekehendak kita, misalnya pada dunia nyata kita hanya seorang biasa dan masih awam dengan agama. Namun dalam maya kita bisa create diri kita menjadi jiwa yang agamis dipikiran orang. Cukup dengan mengupdate status atau mentweet dengan kata-kata bijak dan religius. Terkadang penuh dengan rekayasa dan kemunafikan.
Sama halnya dengan cerita yang diangkat oleh A(Rt)Gus Faizal dan DianNafi kisah ini berawal ketika seorang gadis bernama lengkap Mayana Astari putri sulung dari tiga bersaudara keluarga terhormat. Ia terpesona pada seorang lelaki yang sama sekali tak dikenalnya di dunia nyata, bernama Nero. Mayana belum pernah bertemu Nero, anehnya Mayana bukan terpesona oleh keadaan fisik, harta atau tahta seorang Nero seperti kebanyakan wanita lainnya yang menempatkan bibit, bebet, dan bobot sebagai prioritas bahkan hal yang wajib dijadikan patokan dalam mencintai seseorang. Mayana malah terpesona dan bahkan berlanjut mencintai Nero hanya karena catatan- catatan Nero yang dipublish di account facebook nya, padahal catatan itu bukan rayuan, bukan puisi, bukan pula novel picisan, melainkan hanya catatan mengenai sesuatu yang sederhana. Entahlah membaca setiap catatan itu membuat Mayana tenang, merasakan kedamaian. Cinta tetaplah cinta tak ada yang tahu cinta itu telah jatuh dari jiwa Maya pada kemayaan seorang Nero. Ibunya menjodohkan Mayana pada seorang pemuda yang satu level dengannya bernama Dimas, Mayana hanya bisa pasrah. Kisah ini diakhiri dengan mimpi Mayana yang mengejutkan bahwa Nero ternyata duda yang sakit hati karena istrinya selingkuh dengan mantan pacarnya sampai akhirnya Nero selalu mempermainkan wanita tak terkecuali Mayana. Ironis.
Kelebihan novel ini yakni kepiawaian penulis dalam mengangkat tema yang update sehingga pembaca penasaran seperti apa yang namanya Cyberlove itu, kemudian banyak yang mengandung nilai-nilai terutama nilai agama. Penulis tak tanggung-tanggung menyajikan dua rukun islam sekaligus. Pertama puasa pada bulan ramadhan dengan keangungannya mampu membuat pembaca merindukan keberkahan bulan penuh hikmah itu. Kedua, ibadah haji deskripsi yang apik mampu menghipnotis pembaca seolah-olah ikut merasakan tengah membaca di kerumunan orang dikelilingi hajar aswad. Namun, kurangnya deskripsi fisik setiap tokoh membuat pembaca sulit membayangkan keadaan fisik pelaku, tidak adanya pembulatan karakter setiap tokoh serta alur yang bisa dikatakan ‘amburadul’, selain itu terdapat banyak kesalahan pengetikan dan terlalu banyak mengutip seperti teks lagu barat. Terlepas dari segala kekurangannya novel ini cocok dibaca oleh remaja yang tengah asyik berkecimpung dalam dunia maya, terutama bagi mereka yang berniat mencari pasangan hidup melalui biro jodoh melalui situs jaringan sosial. Novel ini membuat sadar bahwa jangan mudah jatuh cinta pada seseorang yang tak dikenal latar belakang kehidupannya.

Mendua Peran

by Murti Yuliastuti

*Mayana mendua peran. Antara kegilaan yang disadarinya dalam kemayaannya, dan kehormatan seorang manusia dan keluarga yang diagungkan dalam kenyataan hidupnya*

Mayana Astari, seorang putri Jawa, dari keluarga terhormat yang sangat mencintai dan menghormati Ibunya. Ia terguncang saat sang Ibu menjodohkannya dengan Dimas,putra Raden Mas Kusumo, sedangkan Mayana justru terpesona dengan seseorang di dunia maya. Mayana berjuang untuk tidak seujungpun melukai sang Dewi, Ibu pujaan kehormatannya.’Inggih’, begitulah dia menyetujui perjodohan itu.

Nero, lelaki tulen, menulis tentang apa saja di Facebook. Karyanya tidak pernah diketahuinya kalau itu sesungguhnya telah membuat banyak pembacanya tergelapar hingga tersenyum kagum, termasuk Mayana yang mulai menanyakan kenormalannya sendiri.Ada rindu biru menyelinap.Sehari tanpa note Nero dan tag foto berikut puisi di wallnya membuatnya merasa jenuh dan sunyi.

Ada yang membadai di rasa Mayana. Biru di langit-langit. Haru di sudut-sudut. Deru di denyut-denyut. Betapa rumit, tapi ia harus terus menapak langkah menuju batas yang tak berbatas, menembus labirin diri yang baru dimulai. Absurditas dunia maya, menyata dalam diri seorang Mayana. Absurditas cinta menjadi maya dalam kehidupan Mayana. Atau cinta menjadi realita dalam dunia Mayana. Di manakah realitas cinta Mayana ?
Mayana harus menikah..Mayana harus memilih..Apakah cinta bisa dipelajari ? Benarkah jodoh itu bukan karena cinta tapi karena takdir ?
Sebuah karya yang unik, selain karena ditulis oleh dua orang yang menjalin komunikasi melalui dunia maya, isinya pun sarat dengan keunikan, dimulai dengan penamaan bab-babnya yang kental dengan dunia maya, juga cara penceritaannya. Kita dibawa melompat-lompat dari realita kehidupan sang tokoh menuju ke dalam diri si tokoh, semua angan-angan, perenungan, dan suara hati.

Novel apik ini mengajak kita untuk menikmati setiap gigitan diksi, mengunyah setiap kiasan yang bertebaran, secuil demi secuil secara perlahan, menyecap dan meresapkan semua rasa yang ditawarkan. Bagi yang terbiasa membaca cepat, mungkin akan sulit mengikuti alurnya.

Dari sisi layout, tulisan dengan double spasi, dan paragraph yang dibuat tanpa menjorok membuat mata terasa segar. Hanya saja saya menemukan 2 lembar kosong di awal buku (setelah hal vi) dan isi/tulisan di halaman 51 -52 sama dengan halaman 47 – 48 yang mengganggu keasyikan membaca. Entahlah mungkin hanya di buku yang saya miliki atau semua cetakan buku ini.

Bagaimana pun, inilah karya ‘kebaruan’ yang menarik. Penulis bisa menyisipkan cinta padaNya yang begitu kental, spiritualitas yang dikemas dengan sangat manis, dan satu lagi inilah karya yang penuh hikmah, tentang kesadaran penuh atas tanggung jawab suatu keputusan, tentang restu orang tua yang begitu penting dan jadi syarat utama dalam menikah.juga tentang kekuasaan Allah yang menguatkan dan memampukan. Banyak kejutan indah yang saya peroleh saat membacanya. Kata-kata yang bagai cahaya menembus kepala dan hati saya, serta quote istimewa yang begitu banyak berserak di dalamnya untuk saya pungut demi menyegarkan hari-hari saya. Hmm, dan saya pun menutup novel ini dengan tersenyum penuh semangat ‘kebaruan’
–Mencintaimu karenaMu, ya Allah-

Resensi Mayasmara

RESENSI MAYASMARA

By Siwi Mega

Mayasmara adalah sebuah novel tentang realita kehidupan masa kini yang inspiratif. Mayana Astari adalah seorang gadis yang memiliki aspirasi sendiri terhadap kebebasan memilih suatu keputusan,dan merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Mayana gadis penurut yang tumbuh dalam kepatuhan budaya Timur yang telah dididik dan bergaul dalam kancah global,inilah yang patut di contoh dalam kehidupan Mayana. Sebagai penerus keluarga, ia telah menjadi begitu patuh pada hampir semua ketentuan keluarga yang tak boleh disanggah. setelah dewasa, Mayana pun dijodohkan oleh keluarganya. Ia tidak menolak sama sekali .
Ketika hari pernikahannya semakin dekat, Mayana tersangkut pergaulan media dunia maya, yang beberapa bulan ini menjadi bagian kehidupan pribadi dan sosialnya. Seseorang yang berhubungan dengannya di dunia maya ini seolah memberikan energi baru dan suatu gejolak dalam diri Mayana,suatu asa yang setiap insan berhak merasakan dan mendapatkannya tetapi sebagian dari diri Mayana menolak.Mayana menghadapi dilema,dan akhirnya ia menghancurkan tembok yang selama ini telah mengatur asa bebas dalam dirinya.
Makna yang terkandung dalam cerita Mayana ini bagus ,dan dikemas dengan sentuhan sastra dan bahasa yang global dan edukatif sehingga menambah wawasan bagi pembacanya.kesesuaian cerita antar bagiannya dan tema pada setiap sub judul ,juga amat jenius sehingga orang akan dibawa rasa penasaran untuk menyelesaikan bacaannya ini.Namun karena pengemasan desain cover yang agak monoton dan kurang adanya sentuhan warna novel ini kurang menarik lebih banyak lagi pembaca untuk membelinya,dan juga bahasa yang disuguhkan memang edukatif dan menambah wawasan bagi para penikmat sastra ,namun bagi pembaca yang awam atau remaja pengemasan bahasanya kurang sederhana.
Sebaiknya para pembaca jika mau membeli novel ini atau novel lainnya,jangan hanya menilai suatu novel menarik atau tidak dari kemasan covernya cobalah baca sinopsis yang terletak di belakang cover.Agar benar-benar paham dan mengerti isi yang terkandung di dalamnya,jika pembaca menemukan istilah-istilah atau bahasa yang kurang dimengerti carilah pengertiannya di kamus atau tanyakan kepada teman ,kakak,atau orang tua,sehingga tidak hanya membaca namun kita juga bisa menambah wawasan dan menginspirasi.
.

Resensi Mayasmara

2. Resensi MAYASMARA

Judul Buku : MAYASMARA, Mayana dan mayanya
Penulis : Dian Nafi & A[rt]gus Faizal
Penerbit : Hasfa Publishing
Halaman : viii + 118

Mayana Astari, sulung tiga bersaudara dari keluarga terhormat. Gadis penurut yang tumbuh dalam kepatuhan kultur timur yang telah dididik dalam kancah global. Menjadikannya wanita modern dalam pergaulan namun tetap patuh pada tradisi keluarga. Termasuk dalam menentukan pasangan hidup.
Mayana patuh dijodohkan oleh ibunya. Namun dalam perjalanannya dia jatuh cinta pada sahabat mayanya yang bernama Nero. Antara kenyataan dan khayalan, Mayana terjebak dalam perasaan cinta yang kemudian membelenggunya. Mayana berusaha melupakan cinta mayanya dengan tetap mematuhi perjodohan yang telah diatur keluarganya. Sampai akhirnya sebuah kesadaran menyentakkannya pada kenyataan bahwa calon suaminya menyimpan sebuah kenangan masa lalu yang tidak bisa dilupakan.
Mayana gamang katika haru smemutuskan untuk tetap melanjutkan perjodohan. Karena dia bukan wanita yang diimpikan calon suaminya. Makhirnya Mayana memilih untuk mundur. Kendati utnuk itu ia harus menghadapi air mata ibunya. Mayana ingin menggapai cinta mayanya yang demikian meraja di hatinya.
Membaca novel Mayasmara karya kolaborasi Dian Nafi dan A[rt]gus Faizal membawa kita pada petualangan dunia maya yang tiada namun ada. Di pungkiri namun terjadi. Penulis yang katanya hanya bertemu dalam konektivitas dunia maya hendak membawa dunia maya ke dalam alam nyata. Bahwa antara dunia maya dan nyata hanyalah beda mediasi dalam mengungkapkan rasa. Namun semua itu adalah ada.
Sebelumnya hendak minta maaf karena bukan kapasitas saya sebagai pengkritik sastra. Novel yang bagus, dan unik. Dengan mengambil tema penulisan tentang berbagai simbol yang digunakan dalam jalinan dunia maya, khususnya facebook. Penggambaran bahasa sastra tingkat tinggi. Sehingga perlu sedikit untuk berpikir ketika menikmati novel ini. Terutama bagi saya yang kurang begitu menikmati novel dengan bahasa-bahasa sastra tinggi. Cover yang cantik dan futuristik. Dan puisi-puisi yang indah untuk dinikmati.
Kalau ada kelemahan, jika itu boleh disebut kekurangan dalam novel ini adalah penulisan tanda baca yang tidak umum. Terutama penggunaan tanda petik dalam dialog.Kurang konsistennya penulis dalam mengambil penokohan karena tiba-tiba tokoh Mayana berubah menjadi aku dalam sebuah dialog (Hal 48). Adanya pengulangan halaman. Halaman 51 sampai 52 merupakan ulangan dari halaman 47, 48, dan 49.Sedikit ungkapan yang terasa janggal menurut saya. Hal 83: Mayana memandangi penuh purnama penuh langit malam yang berpelangi. Apakah bisa melihat pelangi di malam hari? Masih juga banyak salah-salah ketik dan pengaturan spasi ada di beberapa bagian. Munkgin editornya sedang ngantuk? Dan akhir yang menggantung, sehingga membuat pembaca masih bertanya-tanya bagaimana kelanjutannya? Atau mungkin ini memang sebuah trik dari penulis?
Namun secara umum novel ini bagus. Memberi kita tentang banyak wawasan dan wacana tentang cinta. Dan akhirnya berkenaan dengan kritik ini, memang lebih mudah melihat kesalahan yang dibuat oleh orang lain. Kesempurnaan hanya milik Allah sementara segala kesalahan adalah milik saya semata.

by Sri Wahyuti

Pengumuman Event Resensi Mayasmara


Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada dibaca dan diapresiasinya karya kita. right?

terimakasih banyak untuk seluruh pembaca mayasmara. this is great to be there with you all.
share...and get the joy. berbagi dan dapatkan kebahagiaan dengan berbagi :))

pun terimakasih yang tak terhingga untuk yang telah mengapresiasi mayasmara dengan komentarnya, review, resensi, kritik, saran . Juga partisipasi teman-teman yang mengikuti event quiz dan resensi mayasmara ini. Thanks a lot. It’s honor for us.
Resensi dan review yang masuk keren-keren, sayangnya -sebagaimana rencana semula- kami hanya boleh memilih tiga nama untuk memperoleh bingkisan paket buku dari kami.
Here they are:
Sri Wahyuti
Resa Saridona
Yayun Riwinasti

Selamat ya! See you all next di event-event berikutnya….:)